Thursday, 7 July 2011

move and move

Keluarga Hana insya Allah pindah ke Pondok Gede tanggal 17 Juli. Ya, keluarga Hana memilih tinggal di Bekasi. Disanalah tempat Hana menghabiskan masa kecil hingga kelas 4 SD sebelum pindah ke Makassar. Dan nanti kami kembali lagi kesana. Tetap di Pondok Melati Indah, Jatiwarna-Pondok Gede. Hanya pindah blok saja. Rumah yang sekarang lebih dekat dengan mesjid As-Salam karena ummi dan bapak mencintai mesjid. Ummi dulu jadi kepala sekolah TPA As-Salam. Ketika kini ia menjadi seorang dosen, ia masih ingin mengajar anak-anak mengaji. Ia memilih rumah ini agar ia dapat dengan mudah menjangkau mesjid yang menjadi tempat belajar mengajar mengaji. Bapak pun begitu, bisa sering shalat berjamaah di mesjid jika rumah bertetangga dengan mesjid. Semoga Ummi dan Bapak istiqomah menjalankan prosesnya.
Barra, adik Hana yang merupakan anak ke-2 memilih tinggal di Makassar. Ia merasa tanggung jika pindah sekarang karena ia akan naik ke kelas 3. Ia memilih tinggal di asrama SMAN 17 selama setahun untuk menyelesaikan studinya. Ummi dan Bapak mengabulkan permintaannya. Biar Barra bisa belajar mandiri, itu kata mereka. Semoga Barra bisa bertanggung jawab dengan keputusannya.
Sedangkan Hana kini sedang mempersiapkan segala keperluan KKN dan mengurus administrasi kampus. Semoga semua lancar dan diberikan kemudahan oleh Allah.
Ada perasaan sedih ketika menyadari bahwa keluarga saya akan pindah dari Makassar dan menetap di Jawa. Bapak pernah berkata ”Cepat atau lambat kita akan kembali ke Jawa, mungkin lebih cepat lebih baik”. Mungkin Bapak ingin menghabiskan sisa umurnya di tanah Jawa agar dekat dengan sanak keluarganya, begitupun dengan Ummi yang memang orang Sunda asli. Saya yakin jika inilah jalan yang diberikan oleh Allah, maka ini yang terbaik.
Di sisi lain, Makassar juga menempati ruang spesial di hati Hana. Disanalah Hana menghabiskan masa kecil dan masa remaja. Tidak mudah untuk melupakan kenangan di sana. Meski Hana bukan orang Makassar asli, senang sekali bisa diberi kesempatan untuk tinggal dan menetap disana selama 8 tahun. Hana mendapatkan kenangan manis dan pahit selama di Makassar. Meski terkadang banyak orang yang mengatakan bahwa orang Makassar itu kasar, Hana akan memberi argumen bahwa mereka baik-baik dan tidak kasar. Mungkin memang watak bawaan mereka keras, tapi selama 8 tahun tinggal di Makassar, Hana selalu diperlakukan sangat baik oleh orang-orang pribumi. Orang Makassar tidak kasar. Mereka sangat baik, santun, dan dermawan. Senang sekali bisa memiliki teman-teman yang banyak selama di Makassar. Entah kapan Hana bisa menginjakkan kaki lagi di kota daeng. Namun Hana sangat berharap bisa kesana lagi suatu hari nanti :)

No comments:

Post a Comment