Beberapa minggu terakhir Hana
dikejutkan dengan kabar duka yang cukup banyak. Kabar duka tersebut datang dari
teman-teman dan adik angkatan Hana. Mereka yang sedang berduka adalah: Evita
Puspita Sari anak Psikologi 2008 yang baru kehilangan ibundanya, Iis Kusmiati
temen kosan Hana yang juga kehilangan ibundanya, dan Anti Gantini junior Hana
di Pendidikan Bahasa Inggris UPI angkatan 2011 yang kehilangan ayahandanya.
Hana hanya sempat takziah ke
rumah Epith (Evita Puspita Sari) karena rumahnya berada di Bekasi dan kebetulan
Hana lagi liburan di Bekasi; sedangkan untuk Iis dan Anti, Hana hanya bisa
mengirimkan doa untuk Ibu dan Ayah kalian. Semoga amal ibadah mereka diterima
oleh Allah dan ditempatkan di surga-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberi
ketabahan.
Ada sesuatu yang Hana temukan
berbeda saat takziah ke rumah Epith. Ia, adiknya, dan ayahnya tidak menunjukkan
kesedihan yang berlebihan saat Hana kesana (mungkin karena Hana baru sempat
takziah sehari setelah hari-H kepergian ibunya). Tak ada mata yang bengkak, tak
ada wajah bermuram durja, tak ada tubuh yang ringkih kelelahan, tak ada
kesedihan yang berlebihan, keputus-asaan, atau duka-lara di wajah mereka.
Subhanallah….
Hana salut sama Epith dan
keluarganya yang bahkan tetap tersenyum dan bersemangat menceritakan kisah
ibunya ketika hidup, dan cita-cita yang ingin mereka capai. Epith seangkatan
sama Hana, sekarang dia sedang berjuang menyelesaikan skripsinya sedangkan
adiknya baru semester 5 di UNJ.
Hana belajar banyak dari sini.
Bahwa kematian itu adalah hal yang wajar. Semua yang hidup pasti akan mati.
Kehilangan seseorang memang menyakitkan, tapi bukankah mereka hanyalah titipan?
Orang tua, kerabat, sahabat, dan teman-teman hanyalah titipan Allah semata.
Allah SWT bisa mengambilnya kapan saja, karena mereka memang bukan milik kita.
Jadi kita seharusnya bersikap
wajar pula ketika hal itu terjadi pada kita. Boleh bersedih tapi jangan
berlebihan. Kita harus bangkit lagi meski tanpa mereka. Kita harus meneruskan
cita-cita dan kebaikan yang telah mereka ajarkan pada kita. Dengan begitu
mereka akan tersenyum damai di tempat peristirahatannya.
Surely we belong to Allah and to Him shall we return.
No comments:
Post a Comment