Thursday, 26 March 2009

precious thing

Banyak pelajaran yang dapat saya ambil dari orang-orang yang sudah mewarnai hidup saya. Salah satunya tukang donat langganan saya.

Pagi itu saya kuliah pagi dan tidak sempat sarapan. Lalu terdengar ”Donaaaaaaaaat..Donaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat..”. Wah pucuk dicinta ulam pun tiba (maksudnya mah meni pas bgt momentnya *pas laper, pas ada tukang donat hehehehe =9

Nah disitulah awal perkenalan saya dengan tukang donat yang super hebat. Wah wah, pasti anda penasaran kenapa tukang donat dibilang HEBAT. Karena donatnya segede alaihim gambreng? Bukaaaan! Atau karena ia mirip Superman? Salah besar..

Saya mengatakan tukang donat itu hebat, karena ternyata dia mahasiswa UPI juga seperti saya. Sama-sama tahun 2008. Jurusan Kimia di FPMIPA UPI.

Bayangkan, betapa HEBATnya ia ketika mengorbankan waktu luangnya untuk berjualan donat. Pagi-pagi sebelum kuliah, ia sudah berkeliling menjajakan donatnya. Tak ada rasa malu ataupun gengsi karena pekerjaan tersebut. Subhanallah, saya benar-benar salut pada tukang donat yang hebat itu. Peristiwa itu bagaikan momentum yang mengingatkan saya untuk lebih BERYUKUR terhadap apapun yang telah Alloh berikan.

I’ve got a precious thing from my bestfriend, Humairoh Alkhoiriyah. Bagi saya, ia sangat kuat dan tegar ketika diberi cobaan yang luar biasa. Tahun lalu, ia terjatuh saat menikmati flying fox, itu mengakibatkan tulang kakinya patah. Hingga sekarang, ia harus menjalani terapi dan memakai kursi roda untuk membantunya berjalan.

Ketika saya menjenguk Humai, saya terharu melihat keceriaanya yang tak pernah pudar. Mulutnya pun jarang mengucapkan keluhan terhadap apa yang sedang menimpanya. Saya pun bercermin, apa yang akan saya lakukan jika saya diberi cobaan seperti dirinya?

Hana bener-bener malu, selama ini hana kebanyakan mengeluh dan negative thinking kalo dikasih cobaan.

Contohnya kejadian taun lalu, Hana ga lulus UM UPI dan UMB. Apa reaksi saya ketika diberi cobaan seperti itu?

jawabannya adalah NANGIS dan NGEREM DIRI di kamar. Bayangin aja, hana nangis ga brenti-brenti 3 hari 3 malem, males makan, males sholat, males smuanya cuma gara-gara masalah sepele. Mata bengkak, kasur udah acak-acakan, bantal basah dengan air mata. Kejadian itu bener-bener buat hana down and wanna give up. Hana ngerasa Alloh tuh jahaaaaaaaaat banget ga ngasih hana kesempatan untuk lulus. Merasa paling sial sedunia, paling bodoh, wah pokoknya yang negatif-negatif deh mikirnya.

Saya baru menyadari, ternyata Alloh udah nyediain yang terbaik untuk hana. Buktinya saya lulus SNMPTN di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UPI. Bukankah itu lebih baik, daripada lulus UM UPI atau UMB yang membutuhkan badget lebih besar. Subhanallah, ternyata Alloh tuh MAHA BAIK. Pelajaran yang bisa hana ambil, Alloh selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya. Jadi, berprasangka baiklah terhadap apapun yang menimpa kita. Kalo dikasih cobaan atau masalah, yah cobalah untuk tabah dan berusaha untuk mencari solusinya. Jangan cuma bersungut-sungut menyalahkan orang lain atau bahkan hanya ber-NEGATIVE thingking ria hihihiiii n­_n...

No comments:

Post a Comment