Friday 11 March 2011

belajar memahami orang lain


Kalian tau ga, ketika kita membenci sesuatu sebenernya kita hanya membuat diri kita menderita. Hana pernah punya pengalaman menarik tentang ini. Hana udah pernah cerita kan kalo pas jaman SMA pernah punya konflik sama sebuah genk. Sebut aja namanya genk Bad****. Hana hanya kenal seorang saja diantara mereka selebihnya Hana ga kenal sama mereka, tapi tiba-tiba mereka menyerang Hana dengan mengirimkan pesan berisi kata-kata yang-- udah lah ya sensor aja-- ke friendster saya. Jujur, saat itu saya benar benar marah, kesel, jengkel, sebel, pokoknya pengen ngamuk sama mereka. Tapi ternyata Hana ga bisa apa-apa, Hana cuma bisa nangis dan mikir, mungkin emang Hana punya banyak salah sama mereka.
Memang tidak mudah untuk mengatur hati pada orang yang telah menyakiti hati kita. Rasanya benciiiiiiiiiiiiii dunia akhirat sama mereka. Tapi ternyata kalo kita benci sama orang, justru kita yang rugi, kita yang capek hati karena selalu memikirkan yang jelek-jelek tentang mereka.
Hana belajar dari kejadian itu. Belajar untuk bisa mengatur hati, menjaga perasaan, dan mengalahkan ego. Jujur, hal-hal seperti itu susah bin sukar bin sulit sekali untuk diaplikasikan. Ego saya selalu berkata “Ngapain sih kamu baik-baikin mereka, toh mereka udah nyakitin kamu” atau “ngapain sih kamu ngedeketin mereka, nyoba bertemen segala lagi. Inget Na, mereka udah nyerang kamu”, dsb, dsb. Inilah pikiran-pikiran negatif yang akan memberondong kita ketika kita ingin mencoba berdamai dengan musuh. Emang selalu ada proses untuk mendapatkan sesuatu. Hana terus belajar untuk berdamai dengan mereka, mencoba untuk mengenal lebih dekat dan membuka hati untuk berteman dengan mereka. Hasilnya luar biasa sekali, karena sekarang Hana mendapatkan apa yang Hana inginkan. Hana mengerti mengapa mereka melakukan “itu” pada Hana, sekarang Hana melihat dari sudut pandang yang baru, dan yang lebih membahagiakan adalah saat ini mereka menjadi teman-teman saya. Mungkin susah untuk memulai kebaikan pada orang yang telah menyakiti kita, tapi sesungguhnya ada hikmah yang manis saat kita berhasil melaluinya. Jadi, belajarlah untuk berdamai dan melihat lebih dekat pada apa yang kita benci.   

No comments:

Post a Comment