Wednesday 31 October 2012

dare to try and step out of your comfort zone!







Hollaback!
Kali ini Hana mau nyeritain tentang pengalaman PLP semester lalu di SMP 5. Honestly, I faced many hard times on the process. Hidup emang ga pernah sepi dari masalah, namun Hana ngerasa pas PLP kemarin Hana benar-benar diuji dari segala sisi. Mulai dari guru pamong, dosen pembimbing, RPP, materi ajar, kelas yang diajar, murid-murid, syarat ujian, dsb.
Kenapa Hana memilih SMPN 5 Bandung?
Oke Hana certain dari awal ya. Dalam memilih tempat PLP (Program Latihan Profesi) sebenarnya mahasiswa memiliki hak untuk menentukan tempat PLP mereka. Biasanya 1 jurusan dapet jatah 3 orang. Hana and the genk tadinya mau PLP di tempat yang sama. Namun Hana berfikir ulang, kalo Hana satu tempat PLP ama genk Hana, itu artinya Hana ketemu orang-orang yang sama dan mungkin Hana ga bakal berkembang karena bakal akrab sama orang yang itu-itu aja. Sahabat-sahabat Hana, Vera dan Aini udah ngasih tau kalo sebaiknya kita bareng-bareng karena dari pengalaman senior, kita bakal menghadapi berbagai tantangan dan rintangan selama PLP. Apa iya Hana sanggup pisah sama sahabat-sahabat Hana yang selama ini selalu membantu kalo ada apa-apa?
Setelah mempertimbangkan segala resikonya, akhirnya Hana memutuskan untuk memilih tempat PLP berbeda, sedangkan beberapa anggota genk Hana memilih tempat yang sama satu sama lain. Bismillah, semoga Allah selalu membimbing Hana. Itu yang Hana ucapkan dalam hati ketika menulis nama Hana sendiri di daftar mahasiswa PLP di SMPN 5. Ternyata anak pendidikan Bahasa Inggris yang PLP di SMP 5 hanya 2 orang, Hana dan Hemmy (anak kelas B). Meski hanya berdua, Hana optimis bisa melalui PLP ini dengan lancar.
Awalnya, Hana senang sekali bisa PLP di SMP 5 (salah satu SMP unggulan di Bandung). Hana seneng karena ternyata sebelum memulai pelajaran, siswa dan guru diwajibkan membaca Al-Qur’an selama 15 menit. Hal ini mengingatkan Hana pada SMP dan SMA Athirah di Makassar :D Siswa-siswi SMP 5 juga sangat sopan, cerdas, dan kritis sehingga Hana tidak memiliki kendala yang berarti selama berinteraksi dengan mereka.
Namanya proses belajar, pasti ada masalah dong ya. Hana ga mungkin nyeritain semua masalah yang Hana hadapi. Mungkin garis besarnya aja. Hana suka dimarahin sama dosen pembimbing gara-gara RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Hana jelek banget. RPP/Lesson Plan khusus untuk jurusan Hana harus dalam Bahasa Inggris, nah Hana sering banget melakukan kesalahan fatal dalam menulis RPP khususnya dalam hal grammar (kapan ya Hana bisa ahli dalam bidang ini). Perlu waktu yang lama untuk memperbaiki RPP karena dosen Hana orangnya perfeksionis. Hana dicekokin nasehat dan ilmu habis-habisan agar bisa mengerti konsep RPP yang diinginkan oleh beliau. Meski kadang kata-kata beliau menusuk hati, tapi Hana benar-benar bersyukur mendapatkan dosen pembimbing yang kritis dan tegas seperti beliau. Kalo dimarahin, Hana jadi merasa dicambuk agar melakukan sesuatu lebih baik lagi. Bu Emi, makasih banyak atas bimbingannya ya Bu. Makasih juga udah sabar banget ngajarin Hana yang emang agak bo-lo-ho hehehe :)
Pernah juga Hana dimarahin guru pamong di depan kelas gara-gara Hana ngajar di satu kelas berdua ama Hemmy, terus Hana juga pernah dimarahin di ruang guru gara-gara Hana pengen tes TOEFL dan minta izin buat ke kampus tapi ga dibolehin. Mungkin kalo Hana ga kuat hati udah nangis depan murid dan guru-guru SMP tersebut kali yaaaa. Untungnya Hana belajar sabar dan tegar dari kejadian-kejadian tersebut. Jujur aja, kadang Hana ga kuat untuk menahan air mata. Kalo udah gitu Hana buru-buru ke perspustakaan atau ke mesjid SMP 5. Tarik nafas dalam-dalam dan menyugesti diri bahwa semuanya akan baik-baik aja sehingga Hana bisa menunda kesempatan air mata untuk jatuh hehehe.
Kalo udah di kosan, baru deh Hana nangis sepuas-puasnya sambil nelpon Ummi.
“Mi, Hana ga kuat….huhuhu….” itu kata-kata yang sering Hana ucapkan dikala duiji oleh masalah yang menurut Hana berat.
Biasanya ummi jawab “Sabar mbak, kamu PLP kan buat nyari ilmu. Ga masalah dimarahin juga karena kamu emang dalam proses belajar. Denger ya, PLP tuh the real world. Jadi emang dalam kehidupan nyata kita ga bakal ketemu orang yang baik terus dan sesuai dengan harapan kita.”
Hana bales “Tapi kan sakit mi digituin, sedih….”.
Ummi bilang “Gapapa, yang penting kamu tetep baik sama mereka. Positive thinking aja. Mereka mungkin ingin lebih diperhatikan dan mereka sayang sama kamu. Mereka ingin kamu lebih baik lagi….. kan calon guru. Harus kuat mental. Jangan lupa sholat dan berdoa. Minta diberi kemudahan sama Allah”.
Tanggal 22 Mei 2012 adalah hari ujian PLP Hana.
Beberapa hari sebelumnya Hana benar-benar riweuh bin rempong. Mengerjakan semua kebutuhan dan keperluan ujian: RPP ujian, assessment, laporan individu, laporan kelompok, konsumsi untuk para penilai, kelas yang akan dipakai ujian, siswa-siswi, dsb, dsb. Dalam keadaan yang sulit tersebut Hana mencoba mendekatkan diri pada-Nya. Hana meminta diberikan kemudahan, ketenangan lahir dan batin, serta kelancaran untuk hari H (hari ujian PLP)
Pada saat ujian PLP, Alhamdulillah semua berjalan lancar. Seneng banget liat anak-anak pada aktif menjawab dan bertanya saat Hana mengajar. Mereka sangat membantu Hana selama proses ujian. Bahkan mereka sekelas saling membantu membersihkan kelas dan menyiapkan kursi untuk para penilai huhu jadi terharu :’) makasih banyak ya Hilmi, Rama, Daymas, Alfanda, Adis, Tiffeny, Annisa, Kamila dan seluruh siswa-siswi kelas 7B SMPN 5 Bandung.
Di hari-hari sulit Hana semester kemarin, banyak sekali hikmah yang Hana dapetin. Berada di bawah tekanan serta dipertemukan dengan berbagai masalah dan kesulitan membuat Hana berfikir lebih jauh tentang kehidupan. Bahwa hakikatnya hidup ini semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah. Jangan takut, jangan sedih, jangan panik. Selama ada Allah di hati dan percaya akan pertolongan-Nya, insya Allah semua akan baik-baik aja. Alhamdulillah…..
Alhamdulillah…makasih ya Allah, makasih…
Makasih buat Ummi yang udah jadi tempat curhat dan berbagi. Makasih ya Mi udah nganterin Hana ke tempat nge-print walau ujan-ujan, nyediain bekal Hana buat ke Bandung, nganterin Hana ampe tempat travel. Makasih Mi..
Makasih juga buat Bapak yang selalu punya jokes renyah buat menghibur Hana.
Makasih buat Barra, Ghaida, dan Rizqa yang selalu menebarkan keceriaan dan kelucuan mereka di kala kakak sulungnya sedang bermuram durja hahaha
Makasih buat bu Emi, bu Ai, bu Neneng, bu Nur, dan guru-guru SMPN 5 Bandung atas bimbingannya dan kerjasamanya selama ini.
Makasih buat teman-teman PLP (Dede, Heidy, Cece, Metty, Ochi, Ginan, Devi, Nida, Mia, Hemmy, Nisa, Mustika, Ineu, Imas, Rahmat, Januar, Agustika, Tiur, dan Indra) yang telah begitu banyak memberikan arti kehidupan, saudara, sahabat dan pertemanan. Mudah-mudahan kita semua menjadi guru yang baik dan professional, selamat berjuang menggapai impian dan cita kehidupan.
Makasih juga buat siswa-siswi kelas 7A, 7B, 7C, 7D, dan 8G  yang telah memberikan pengalaman begitu indah sebagai guru dan murid, teman, bahkan sahabat selama proses PLP berlangsung.
I can honestly say that I'm going to miss everyone <3>

Dan yang paling penting, makasih banyak ya Allah..
Engkau benar: selalu ada kemudahan dalam kesulitan.
Sebab sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. (Q.S. Al-Insyirah:5-6) 
When you step out of your comfort zone, you will get surprising treats. Ketika kamu melangkah keluar dari zona aman, maka kamu akan mendapatkan perlakuan yang mengejutkan. Biasanya tantangan dan kesulitan yang menghadang akan lebih besar, namun percayalah itu akan menjadi sumber kekuatan kalian. Ketika kita sudah berhasil melewatinya, maka kita akan semakin kuat dan semakin bijak dalam menghadapi hal-hal sulit.  

Jadi, jangan takut untuk keluar dari zona amanmu dan berfikir out of the box. Hidup itu jauh lebih seru ketika kita menemukan dan menjalani tantangan berbeda :D   
 

No comments:

Post a Comment