Tuesday, 3 May 2011

Love in Another Perspective

Jalan Cinta Para Pejuang karya Salim A.Fillah. Sebuah buku yang mampu menghipnotis saya. Kata-kata yang terangkai indah mengandung sejuta makna bagi siapa saja yang membacanya. Ada beberapa kalimat penuh hikmah yang ingin saya tuliskan di sini:
Jalan cinta mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggungjawab. Seperti Ali kepada Fatimah. Dan di sini, cinta tak pernah untuk menanti. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian. Dan bagi pecinta sejati, selalu ada yang manis dalam mengecap keduanya.

Kecocokan jiwa memang tak selalu sama rumusnya
Ada dua sungai besar yang bertemu dan bermuara di laut yang satu; itu kesamaan
Ada panas dan dingin bertemu untuk mencapai kehangatan; itu keseimbangan
Ada hujan lebat berjumpa tanah subur; lalu menumbuhkan taman; itu kegenapan
Tapi satu hal tetap sama
Mereka cocok karena bersama bertasbih memuji Allah
Seperti segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, ruku’ pada keagungan-Nya

Kita pasti sudah pernah mendengar cerita Layla dan Majnun atau Romeo dan Juliet. Mereka diagung-agungkan sebagai pejuang cinta, tapi apakah itu yang disebut cinta sesungguhnya?
Ada banyak hal ’tidak benar’ dan ’tidak etis’ di balik kesetiaan cinta Layla dan Majnun serta Romeo dan Juliet.Berlebihan dalam mencintai hingga menunjukkan tanda kegilaan. Lebih bersedih atas kehilangan kekasih dibanding kematian ayah dan ibu. Apapun alasannya, semua itu-meski disajikan dengan begitu indah dan menyentuh oleh Nizami dan William Shakespeare- ’tidak benar’ dan ’tidak etis’. Mereka bukan pejuang cinta, namun budak cinta. Seharusnya mereka menjadi majikan cinta dan bukan budaknya, sehingga mereka dapat terhindar dari kesendirian, kesedihan, dan derita cinta. Karena cinta tak boleh menaklukan kita, tapi kitalah yang menaklukan cinta. Perjuangan adalah pergulatan jiwa. Pergulatan jiwa untuk menaklukkan cinta itu sendiri.

Jangan kau kira cinta datang
dari keakraban yang tekun
cinta adalah putra dari kecocokkan jiwa
dan jikalau itu tiada
cinta takkan pernah tercipta
dalam hitungan tahun bahkan millenia
-Kahlil Gibran-

Banyak sekali-kisah-kisah menarik yang dipaparkan oleh penulis dalam menyampaikan cinta yang sebenarnya. Jika saya menulis semuanya, saya yakin saya akan dituntut karena melanggar copyright hehehehe. Yang jelas, bagi kalian yang tidak mau tersesat karena cinta yang memperdaya, bacalah buku ini. Buku ini mengajarkan saya tentang cinta yang sesungguhnya. Menuntun saya dari lembah gelap akibat cinta. Ya, saya mendapatkan paradigma berbeda setelah membaca buku ini. Semoga bermanfaat :)

No comments:

Post a Comment